Kamis, 30 Januari 2014

Munajat Ibnu Athailah As-Sakandari














Ilahi,
Akulah fakir dalam kecukupanku
Bagaimana aku tidak fakir dalam kefakiranku?


Ilahi,
Akulah si bodoh dalam pengetahuanku
Bagaimana aku tidak bodoh dalam kebodohanku?


Ilahi,
Ragam aturanmu di semesta ini
Dan kecepatan manifest ketentuan-ketentuanMu
Telah mencegah hamba-hambaMu yang mengenalMu
Dan tiada harapan dariMu dalam cobaan (kecuali padaMu)


Ilahi,
Dariku layaklah dengan cacian
DariMu layaklah dengan pujaan


Ilahi,
Engkau Sifati diriMu dengan kelemah-lembutan padaku
Sebelum adanya kelemahanku
Apakah Engkau tega menghalangi lemah lembutMu
Setelah adanya kelemahanku?


Ilahi,
Jika yang tampak kebajikan padaku itu
Sungguh, itulah anugerahMu padaku
Jika yang tampak itu keburukanku
Sungguh, itulah keadilanMu, dan
HakMulah berhujjah padaku


Ilahi
Bagaimana Engkau serahkan itu padaku
Sedangkan diriku telah memasrahkan diri padaMu

Bagaimana jua aku mengurangi hakku
Sedang DiriMu Yang Menolongku


Bagaimana aku tak beruntung
Sedang Engkaulah yang menyayangiku


Inilah aku, tawassul padaMu
Dengan kefakiranku di sisiMu
Kefakiran yang yang menujukkan padaMu
Dan menyambungkan hubungan di sisiMu

Bagaimana mungkin aku bertawassul padaMu
Dengan kemustahilan-kemustahilan untuk bersambung denganMu?


Bagaimana jua aku mengeluh padaMu tentang derita
Sedangkan tak samar sedikit pun dari pandanganMu


Bagaimana aku urai dengan kata-kataku padaMu
Sedang kata itu dariMu dan menuju kepadaMu?


Bagaimana aku gagal menempuh cita-citaku
Sedang aku telah menebusnya bagiMu


Bagaimana ahwal ruhaniku tak elok
Padahal bersamaMu tegak berdiri Menuju kepadaMu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar