Senin, 02 Januari 2017

Julaibib

Julaibib adalah salah seorang sahabat Rasulullah. Beliau tinggal di Madinah dan dikenal sebagai seorang gembel. Gak  punya rumah, gak punya keluarga. Orang tuanya gak jelas. Dilihat dari gak punya nasabnya. Bukan cuma gembel, Julaibib juga jelek. Item, pendek, kulitnya pecah-pecah. Pokoknya gak banget, deh!
Karena itu gak ada yang mau deket-deket sama Julaibib. 

Bahkan ada salah seorang kepala suku di madinah yang bilang , “Jangan pernah biarkan Julaibib masuk diantara kalian! Demi Allah jika dia berani begitu, aku akan melakukan hal yang mengerikan padanya!”

Temen2 gak punya. Apalagi bini.

Hingga suatu hari Rasul Allah saw datang mendekati sahabat faqir yang jenaka ini. Lalu dengan lembut bertanya,"Wahai Julaibib, tidakkah engkau akan menikah?"

Jawab Julaibib dengan senyum yang mengembang," Yaa... Rasul Allah siapa yang mau kepadaku?"

Keesokannya kembali Kanjeng Nabi bertanya kepada Julaibib, "Wahai Julaibib, tidakkah engkau akan menikah?"

Julaibib dengan wajah yang Ridha pun menjawab," Yaaa Rasul Allah, siapa yang mau kepadaku?"

Hari ketiga Rasul Allah menghampiri sahabat faqirnya yang tersisih itu. Kembali bertanya, "Wahai Julaibib, tidakkah engkau akan menikah?"

Julaibib masih memberikan jawaban yang sama

Tidak penting jawaban Julaibib, maka Rasul Allah saw mencarikan jodoh untuk Julaibib.

Beliau datangi seorang sahabat Anshar. Lalu bersabda,”Aku ingin meminang putrimu.”

Cerahlah wajah si Sahabat Anshar seraya menjawab "Ya Rasul Allah. ini adalah keberkahan bagi Rumah Kami."

"Tetapi bukan untukku. Melainkan untuk Julaibib" tukas Nabi saw

"Untuk Julaibib? Hmmm kalo gitu saya akan minta pertimbangan istri saya dulu." jawab sahabat tersebut
Sang Sahabat kembali dan menceritakan ini kepada Istrinya.

"Apa? Anakku dilamar Julaibib? tanya sang Istri 
Oh! No!
 
"Tidak bisa! tegas sang Istri, Demi Allah aku tidak mengizinkan anakku menikah dengan Julaibib!"

Dan tiba-tiba sang Putri muncul. Seraya bertanya, “Siapakah yang telah meminangku, wahai ayah?”

Jawab sang Ayah,”Rasul Allah untuk Julaibib.”

Maka jawab sang Putri,”Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam? Demi Allah, aku tidak akan menikah kecuali dengan Julaibib, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah saw yang meminta, maka tiada akan dia membawa kehancuran dan kerugian bagiku” 

Kemudian sang Putri membaca Ayat
Golongan-Golongan yang bersekutu (Al-'Aĥzāb):36 - Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
 
Akhirnya mereka menikahlah.
 
Namun kebahagiaan mereka tak berlangsung lama,  manakala panggilan Jihad berkumandang.
 
Julaibib harus meninggalkankan istrinya untuk pergi berperang.

Adalah kebiasaan Rasul Allah ketika selesai berperang menginpeksi pasukan. Dan mengecek siapa yang Mati Syahid
 
Tanya Rasul, "siapa saja yang gugur di medan perang?"

"Fulan bin fulan ya Rasul Allah."
 
"Tidakkah ada diantara kalian yang kehilangan Julaibib?" tanya Rasul.
 
Para sahabat menggeleng. 

Emang siape Julaibib?
 
"Aku kehilangan Julaibib. Dimana dia Julaibib?"
"Carilah Julaibib!"
 
Maka para sahabatpun mencari Julaibib.

Akhirnya Julaibib ditemukan dibawah tumpukan 7 mayat orang Kafir.
Julaibib Syahid.

Maka dengan berlinangan airmata Rasul Allah memeluk Julaibib. Seraya bersabda,"Dia adalah bagian dari diriku, dan aku adalah bagian dari dirinya. Dia adalah bagian dari diriku dan aku adalah bagian dari dirinya. Dia adalah bagian dari diriku dan aku adalah bagian dari dirinya."
 
Rasulullah terus memeluk Julaibib sampai lubang kuburnya selesai digali.
 
Lalu dengan tangan Rasul Allah sendiri Julaibib diantarakan ke tempat istirahatnya yang terakhir
 
Lalu bagaimana nasib wanita shalihat istri Sang Syahid?
 
Ia menjadi seorang kaya raya yang paling dermawan dikota Madinah. Hidupnya penuh berkah. Dan(konon) sebelum massa Iddahnya selesai sudah banyak shahabat Nabi yang antri mau melamarnya.

Semua itu berkat doa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Yaitu ketika beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa: “Ya, Allah! Curahkanlah kebaikan untuknya. Dan jangan Engkau menjadikan untuknya kehidupan yang susah”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar