SATU
Diriwayatkan
bahwa punggung Rasulullah SAW pernah ditunggangi oleh kedua cucunya Hasan dan
Husain ketika masih kecil. Beliau dan kedua cucunya menikmati tanpa rasa berat.
Ketika itu ada salah seorang sahabat yang masuk dan melihat pemandangan itu.
Maka
sahabat itu berkata, ..”Sebaik-baik yang kamu naiki adalah yang kamu naiki
berdua."
Nabi
SAW berkata, "Sebaik-baik yang naik adalah keduanya." (Maksudnya
Rasul kalo lo naek gempor die).
DUA
Umar
mengatakan kepada budaknya, "Aku diciptakan oleh Pencipta orang-orang
mulia, dan engkau diciptakan oleh Pencipta orang-orang durhaka!"
Ketika
Umar melihat budaknya sedih karena kata-kata itu, maka Umar menjelaskan dengan
mengatakan, "Sesungguhnya tidak ada yang menciptakan orang-orang mulia dan
orang-orang durhaka kecuali Allah 'Azza wa Jalla."
TIGA
Nu'aiman
itu tidak masuk ke Madinah sekejap mata pun kecuali ia membeli sesuatu darinya,
kemudian membawanya ke Rasulullah SAW kemudian ia berkata, "Ini aku
hadiahkan untukmu (wahai Rasulullah SAW)."
Ketika
pemiliknya datang ingin meminta uang kepada Nu'aiman, maka orang itu dibawa
kepada Nabi SAW Nu'aiman berkata, "Wahai Rasulullah SAW berikan kepada
orang ini uangnya (harga barangnya).”
Maka
Nabi berkata, "Bukankah kamu telah menghadiahkan kepadaku?"
Nu'aiman
berkata, "Demi Allah, saya tidak mempunyai uang (untuk membelinya), tetapi
saya ingin engkau memakannya, maka Rasulullah SAW tertawa, dan memerintahkan
untuk memberikan uangnya kepada pemilik (barang)nya."
EMPAT
Makhrumah
bin Naufal telah mencapai usia 115 tahun, maka ia berdiri di masjid ingin
kencing, sehingga para sahabat berteriak, "Masjid! Masjiiiid!”
Maka
Nu'aiman bin 'Amr menuntunnya dengan tangannya, kemudian ia membungkuk dengan
membawa orang itu ke bagian lain dari masjid. Setelah itu Nu'aiman berkata
kepadanya, "Kencinglah di sini."
Serta
merta para sahabat berteriak lagi: “Masjid! Masjiid!”
Dan
Makhrumah dengan marah berkata, "Celaka kalian! Siapakah yang membawaku ke
tempat ini?"
"Nu'aiman,"
ujar para sahabat
Makhrumah
berkata, “sungguh jika aku bertemu dengannya, aku akan memukulnya dengan
tongkatku!"
Akhirnya
berita itu sampai pada Nu'aiman. Nu'aiman pun bersembunyi. Beberapa hari
kemudian ia mendatangi Makhrumah di masjid. Sementara Utsman bin Affan sedang
shalat di bagian pojok masjid.
Kemudian
Nu'aiman berkata kepada Makhrumah, "Apakah kamu menginginkan Nu'aiman?"
Makhrumah
menjawab, "Ya."
Lalu
Nu'aiman menuntunnya sehingga berhenti di hadapan Utsman (yang sedang shalat),
dan Utsman kalau shalat tidak pernah menengok.
Nu'aiman
berkata. "Di depanmu itu Nu'aiman."
Maka
Makhrumah memukulkan tongkat itu kepada Utsman sehingga Utsman pingsan.
Serta
merta para sahabat berteriak kepadanya, "Apakah engkau tega memukul Amirul
Mukminin?"
LIMA
Abu
Bakar As-siddiq RA pernah keluar berdagang ke Bushra satu tahun sebelum Nabi
SAW wafat. Bersama Abu Bakar adalah Nu'aiman dan Suwaibith bin Harmalah,
kedua-duanya pernah ikut perang Badar.
Saat
itu Nu'aiman membawa bekal makanan, maka Suwaibith berkata kepadanya,
"Berilah aku makan.
Nu'aiman
berkata, "Tidak, hingga datang Abu Bakar RA."
Suwaibith
berkata, "Ingat, demi Allah aku akan benar-benar marah kepadamu."
Ketika
mereka berjalan melewati suatu kaum, Suwaibith berkata kepada kaum itu,
"Apakah kalian mau membeli budak dariku?"
Mereka
berkata, "Ya, mau."
Suwalbith
berkata, "Tetapi budakku itu doyan ngomong, dan dia akan berkata kepadamu,
"Saya merdeka," karena itu jika ia mengatakan demikian maka
biarkanlah, dan jangan kalian rusak budakku."
Mereka
menjawab, "Kita beli saja dari kamu."
Suwaibith
berkata, "Belilah dengan sepuluh qalaish, "
Maka
kaum itu datang dan meletakkan di leher Nu'aima sorban atau tali, dan Nu'aiman
berkata, "Sesungguhnya ia (Suwaibith) itu menghina kamu, karena aku adalah
orang yang merdeka dan bukan budak,"
Mereka
berkata, "Dia (Suwaibith) telah memberi tahu kepadaku tentang
engkau."
Lalu
kaum itu membawa Nu'aiman.
Sampai
saat datangnya Abu Bakar RA, maka Suwaibith memberitahu kepadanya perihal
Nu'aiman, lalu Abu Bakar mengikuti mereka dan mengganti uang sepuluh qalaish
dan mengambil kembali Nu'aiman.
Ketika
datang ke hadapan Nabi SAW mereka pun menceritakannya, maka Nabi tersenyum,
demikian juga para sahabatnya karena kisah ini, selama satu tahun." (HR.
Ibnu Abi Syaibah dan lbnu Majah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar